Minggu, 13 November 2016

Menyadari Karakter Bangsa Indonesia Masa Kini

Menyadari Karakter Bangsa Indonesia Masa Kini

Merdeka adalah sebuah kata penuh makna yang dipilih oleh bangsa Indonesia setelah 350 tahun terjajah oleh bangsa Belanda yang ditambah dengan penjajahan bangsa Jepang dalam jangka waktu  yang cukup singkat, 3 tahun, namun begitu bengis dan kejam. Merdeka memang terucap dengan begitu mudah, ringkas dan sederhana. Tetapi tidak lah mudah untuk meraih suatu kemerdekaan yang nyata bagi bangsa Indonesia. Merdeka yang selama ini diartikan sebagai suatu keadaan bangsa dan negara yang terbebas dari aksi penjajahan bangsa lain, sungguh dapat diperoleh dengan segala macam pengorbanan yang dilakukan oleh bangsa yang terjajah. Begitu pula dengan bangsa Indonesia dimana pada akhirnya menjadi suatu negara yang merdeka semenjak 67 tahun yang lalu. Tak cukup dengan harta, jiwa dan raga pun menjadi taruhan yang begitu lumrah bagi bangsa Indonesia. Bukan menjadi suatu hal yang berat maupun menyiksa bagi para pahlawan yang telah gugur mendahului bangsa Indonesia. Dengan semangat juang yang berkobar, tekat yang begitu besar serta rasa percaya diri yang tinggi dalam menghadapi penjajah, pahlawan bangsa Indonesia rela terhunus bayonet-bayonet aksi tentara Belanda maupun Jepang hanya demi mencapai tujuan sekaligus keinginan bangsa dan negara Indonesia terdahulu, yaitu merdeka. Bukan hanya sebuah cerita masa lalu yang bersifat vocal, tetapi perjuangan para patriot bangsa yang rela mengorbankan segalanya demi kemerdekaan bangsa Indonesia telah dibuktikan dengan berbagai macam penulisan sejarah Indonesia masa lampau yang melibatkan pahlawan bangsa sebagai tokoh perjuangan fisik nasional dan daerah, perjuangan diplomasi dengan berbagai negara serta berbagai program dan kegiatan lain bangsa-bangsa Indonesia terdahulu demi meraih cita-cita dan tujuan nasional Indonesia merdeka atas negara yang berdaulat. Tetapi, alangkah malangnya Indonesia masa kini. Nilai-nilai kepahlawanan yang diilhami dari sikap kepahlawanan terdahulu seperti: rela berkorban, cinta tanah air, kerja keras, keteladanan, kejujuran, demokratis, mandiri, dan bertanggungjawab, tak lagi tampak dalam perspektif karakter bangsa Indonesia masa kini.
Mari kita lihat isi Pidato mantan pres AS J.Bush tentang Negara Indonesia

****
Pidato mantan pres J.Bush pada tanggal 24 Juli 2014 (Menakutkan)
Kepada yang terhormat Direktur CIA, FBI, Direktur Bank Dunia, ADB,
IMF, CEO Haliburton, Exxon Mobil, Freeport, Bangkir-bankir Internasional, dan semua yang telah membantu kami membiayai perang Irak, Afganistan, serta menyebarluaskan kekuasaan Imperium Global, Direktur media dan televisi CNN, ABC, NBC, yang telah membantu propaganda kita, kami ucapkan terima kasih.
Hari ini adalah hari yang sangat penting karena pada hari ini saya akan melaporkan keadaan Indonesia, negeri yang mayoritas penduduknya Islam, yang dulu kita takuti itu, sekarang sama sekali tak berdaya di hadapan kita. Karena kini tak ada satupun yang perlu kita takutkan dari negeri itu, laporan Intelejen mengatakan bahwa tak ada satupun bahaya potensial yang akan menggangu kepentingan kita di negeri itu. Kita tidak perlu takut kepada angkatan bersenjata mereka,karena senjata yang mereka gunakan adalah kiriman dari negeri kita, lihatlah ketika kita jatuhkan embargo senjata,tentara-tentara mereka seperti maung ompong (penonton tertawa), yang lebih lucu lagi kemarin presidennya sendiri yang memelas pada kita untuk menghentikan embargo itu (penonton tertawa), kasihan-kasihan (ketawa-bush)
Tak perlu takut pada generasi mudanya, rupanya faham materialisme, budaya konsumtif, hedonisme, individualisme yang kita ajarkan itu lewat iklan-iklan kita, tayangan-tanyangan televisi kita, film-film kita, propaganda-
propaganda kita, sudah tertanam pada hati dan pikiran sebagian besar dari mereka, jangankan memikirkan negeri atau umatnya lebih-lebih agamanya, kini mereka hanya memikirkan kesenangan diri mereka sendiri, bayangkan saja negara semiskin itu penduduknya menempati urutan tertinggi dalam urusan berbelanja baju ke Singapura, mengalahkan Jepang, Australia dan Cina sekalipun (penonton tertawa). Tak perlu takut tentang pelajar-pelajarnya, karena mahasiswa mahasiswa terbaiknya selalu kita rekrut dan kita pekerjakan di perusahaan-perusahaan minyak atau tambang kita, dan kita menyuap mereka dengan gaji yang besarnya sama dengan loper koran di negeri kita ( penonton tertawa ). Bayangkan orang-orang terbaiknya hadirin ( ketawa-bush ).
Tak perlu takut kepada pemimpin politik dan pejabatnya, karena sebagian besar dari mereka adalah orang yang gila jabatan dan sangat mudah untuk di suap, untuk uang dan jabatan, mereka bisa kita minta untuk melakukan apa saja sesuai keinginan kita ( penonton tertawa ).
Tunggu, tunggu, ada kabar yang lebih menggembirakan lagi, menurut laporan Intelejen yang saya terima, bahwa umat Islam di sana telah terkotak-kotak menjadi banyak kelompok dan golongan. Tiap-tiap kelompok menjatuhkan yang lain dan mengganggap kelompoknya yang lebih baik dari yang lain, ada bibit kebencian yang besar di antara mereka yang dapat kita manfaatkan. Sangat mudah bagi Intelejen kita yang berpengalaman untuk mengadu domba diantara mereka ( ketawa-bush )
Hutang mereka sudah sangat besar dan hampir mustahil bisa mereka bayar, 22% APBN mereka habis untuk membayar hutang kepada kita, sehingga mengurangi anggaran pendidikan mereka, kesehatan mereka, dan pelayanan sosial mereka. Sehingga di negeri itu banyak penduduknya yang kelaparan, miskin, sakit dan tak mampu berobat, ini merupakan keuntungan bagi kita. Karena semakin lama jika kondisi tidak berubah, maka akan tercipta generasi yang lemah dari negeri itu, yang tidak akan mampu melawan kita, seperti yang selama ini kita harapkan. Kekayaan negeri mereka hampir semuanya kita kuasai, lebih dari 96 % ladang minyak mereka telah kita miliki, tambang batu-bara, tembaga, emas, yang beroperasi di negeri itu hampir semuanya adalah milik kita.
Lebih dari itu mimuman-minuman, makanan-makanan, buku-buku, walau banyak yang ngopi, komputer-komputer, software-soffware mereka,walau banyak yang ngebajak,bahkan odol dan sabun yang mereka gunakan adalah produksi perusahaan-perusahaan kita (penonton tertawa). Indonesia merupakan ladang dollar kita yang harus tetap kita pertahankan bagaimanapun caranya, 200 juta lebih penduduk negari itu merupakan konsumen bagi produk-produk perusahaan kita. Singkat kata Indonesia telah kalah dari kita baik dari segi ekonomi, militer, politik, budaya, teknologi, dan lain-lain dan lain-lain. Untuk menjaga agar kondisi ini tetap berlangsung, maka saya sarankan agar lebih mengefektifkan promosi budaya konsumtif dan hedonisme kepada mereka, kepada agen-agen CIA agar memecah belah umat Islamnya, tebarkan kecurigaan dan fitnah di antara mereka, biar mereka terus berkelahi dan tidak punya waktu untuk melawan Imperialisme kita, terus rekrut generasi muda terbaiknya agar bekerja untuk perusahaan-perusahaan kita, sehingga tidak akan banyak gerakan yang menentang kita. Sebelum mengakhiri pidato ini,saya ucapkan terima kasih atas kerja sama yang luar biasa ini, kepada seluruh pihak yang telah ikut serta membantu usaha kita, Perusahaan-perusahaan Multinasional, Televisi dan Media masa, Bank Dunia, IMF, CGI, Negara-Negara sekutu, Economic Hit Man, Mafia Berkeley, yang terhormat Para Pejabat Korup Indonesia. Dan lain-lain, dan lain-lain.
Sekian dan terima kasih. President USA Pidato Mantan Presiden Bush Tentang Indonesia (Menakutkan).

****
Rasanyan ingin menjerit dan menagis setelah kita membaca isi pidato tersebut, walaupun kita belum mengetahui kebenaran atas sumber pidato tersebut, akan tetapi bisa kita lihat sendiri antara isi pidato dan kenyataan bangsa kita saat ini. Kita lihat dengan kenyataan saat ini generasi muda Indonesia memiliki faham materialisme, budaya konsumtif, hedonisme maupun individualisme yang telah tertanam pada hati dan pikiran yang didapati lewat filem-filem, propaganda-propaganda maupun media-media lainnya. Kita lihat pemimpin-pemimpin di negara kita, sebagian dari mereka gila jabatan dan mudah disuap, sehingga mengakibatkan hukum dinegara kita runcing kebawah dan tumpul ke atas. Bangsa Indonesia masa kini mengalami degradasi nilai kepahlawanan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya sikap egoisme bangsa Indonesia yang kini hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongan tertentu dengan mengorbankan persatuan dan kesatuan. Dengan adanya karakter bangsa yang telah diuraikan tersebut, dapatlah dirasakan pada saat ini dengan banyaknya kecurangan, ketidak adilan, kemiskinan dan hal-hal lain yang menurunkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dapat membawa Indonesia dalam kehancuran.
Bisa kita ambil kesimpulan bahwa nilai-nilai kepahlawanan pada karakter bangsa Indonesia masa kini realitanya telah memudar dan mulai hilang seiring dengan keegoisan masing-masing individu atau golongan tertentu yang menyebabkan terkikisnya sikap rela berkorban, cinta tanah air, kerja keras, keteladanan, kejujuran, demokrasi, mandiri serta bertanggung-jawab yang ditanamkan oleh pahlawan bangsa terdahulu.
. Selaku mahasiswa dan sekaligus pemuda yang menjadi harapan bangsa tentunya kita tidak mengiginkan hal tersebut terjadi terlalu lama. Untuk mengatasi hal tersebut ada hal-hal yang harus kita lakukan. Selaku bangsa Indonesia.
1.      Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri bangsa Indonesia melalui banyak cara dan banyak bidang. Dengan adanya tulisan ini, hendaknya pemerintah dapat menangkap makna tersirat bahwa nilai-nilai kepahlawanan tidak hanya tertanam melalui seremonial saja tetapi lebih ditekankan pada kreatifitas bangsa sehingga bangsa dapat merasakan sendiri hasil jerih payah dari kreatifitasnya sehingga lebih paham pula akan nilai-nilai kepahlawanan.
2.      Bagi Masyarakat
Masyarakat sejatinya memiliki kewajiban untuk melestarikan nilai-nilai leluhur bangsa khususnya nilai-nilai kepahlawanan tanpa paksaan dari arah manapun dan didasari rasa ikhlas dan rela berkorban. Dengan adanya tulisan ini, hendaknya masyarakat lebih mengerti tentang nilai-nilai kepahlawanan dan dapat mengetahui tindakan dan sikap seperti apakah yang seharusnya dilakukan demi memelihara serta mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga nilai-nilai kepahlawanan selalu tertanam kepada tiap-tiap diri masyarakat Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar